Raden Pamade seorang Pandawa yang tengah atau yang ketiga, putera Praha Pandu, pun juga, bernama Arjuna, Danajaya, Panduputra, dll. Setelah dewasa ia bernama Arjuna atau Janaka.
Pamade seorang yang sakti karena sebagian kesaktian Hyang Wisnu jatuh kepadanya (sedangkan yang sebagian lagi jatuh pada Prabu Kresna). Pamade dapat terbang di awan, dapat menghilang di tempat terang dll. Tetapi oleh sebagian orang menganggap bahwa hal-hal tersebut hanyalah sebuah perlambang. Pamede juga dianggap sebagai laki-laki yang paling jantan di dunia ini oleh Dewa. Maka beristerilah ia di banyak tempat. Raja-raja, pendeta-pendeta, maupun Dewa selalu meminta bantuannya.
Arjuna mempunyai cacat di tangan kanannya berjari telunjuk dua. Asal jari yang satu itu ialah telunjuk seorang raja di Paranggelung bernama Prabu Palgunadi. Waktu Prabu Palgunadi dipaksa melepaskan cincinnya oleh Danghyang Durna (guru Palgunadi) hingga jari telunjuknya putus. Kemudian diserahkan kepada Arjuna. Setelah cincin dengan telunjuk itu ditempelkan kepada telunjuk Arjuna, melekatlah ia tak dapat terlepas lagi.
Cincin itu menambah kesaktian Arjuna, karena matanya yang bernama mustika Ampal besar hikmatnya. Arjunalah yang memancarkan keturunan raja-raja hingga akhir jaman Purwa dan seterusnya.
Perkawinan Arjuna dengan Dewi Wara Sumbadra dihadiri segala Dewa dengan perayaan agung yang belum pernah terjadi sebagai itu di zaman Purwa.
Pada masa Baratayudha, Arjuna berperang berlawan dengan Adipati Karna. Ketika itu Arjuna sangat berat rasa hatinya, karena Adipati Karna itu, ialah saudara tuanya sendiri yang seibu berlainan bapak, dan ia memihak kepada musuh, Kemasgulan Arjuna itu dapat dipatahkan. oleh Prabu Kresna, hingga Arjuna maju ke medan perang melawan Karna, saudara yang sangat dihormatinya, hingga, Karna tewas dalam peperangan itu.
Raden. Pamade mempunyai minjak Jayengkaton. Apabila minyak itu diusapkan, di pelupuk mata lalu dapat melihat segala bangsa halus, dan bangsa itu tak mengetahuinya.
Banyak senjata Arjuna (Pamade) berupa keris dan panah. Keris pusaka itu bernama Pulanggeni, dan panah bernama Sarotama dll. Menurut riwayat dan kepercayaan, kedua senjata itu turun-temurun jadi senjata pusaka kerajaan Jawa.
Pamade seorang yang sakti karena sebagian kesaktian Hyang Wisnu jatuh kepadanya (sedangkan yang sebagian lagi jatuh pada Prabu Kresna). Pamade dapat terbang di awan, dapat menghilang di tempat terang dll. Tetapi oleh sebagian orang menganggap bahwa hal-hal tersebut hanyalah sebuah perlambang. Pamede juga dianggap sebagai laki-laki yang paling jantan di dunia ini oleh Dewa. Maka beristerilah ia di banyak tempat. Raja-raja, pendeta-pendeta, maupun Dewa selalu meminta bantuannya.
Arjuna mempunyai cacat di tangan kanannya berjari telunjuk dua. Asal jari yang satu itu ialah telunjuk seorang raja di Paranggelung bernama Prabu Palgunadi. Waktu Prabu Palgunadi dipaksa melepaskan cincinnya oleh Danghyang Durna (guru Palgunadi) hingga jari telunjuknya putus. Kemudian diserahkan kepada Arjuna. Setelah cincin dengan telunjuk itu ditempelkan kepada telunjuk Arjuna, melekatlah ia tak dapat terlepas lagi.
Cincin itu menambah kesaktian Arjuna, karena matanya yang bernama mustika Ampal besar hikmatnya. Arjunalah yang memancarkan keturunan raja-raja hingga akhir jaman Purwa dan seterusnya.
Perkawinan Arjuna dengan Dewi Wara Sumbadra dihadiri segala Dewa dengan perayaan agung yang belum pernah terjadi sebagai itu di zaman Purwa.
Pada masa Baratayudha, Arjuna berperang berlawan dengan Adipati Karna. Ketika itu Arjuna sangat berat rasa hatinya, karena Adipati Karna itu, ialah saudara tuanya sendiri yang seibu berlainan bapak, dan ia memihak kepada musuh, Kemasgulan Arjuna itu dapat dipatahkan. oleh Prabu Kresna, hingga Arjuna maju ke medan perang melawan Karna, saudara yang sangat dihormatinya, hingga, Karna tewas dalam peperangan itu.
Raden. Pamade mempunyai minjak Jayengkaton. Apabila minyak itu diusapkan, di pelupuk mata lalu dapat melihat segala bangsa halus, dan bangsa itu tak mengetahuinya.
Banyak senjata Arjuna (Pamade) berupa keris dan panah. Keris pusaka itu bernama Pulanggeni, dan panah bernama Sarotama dll. Menurut riwayat dan kepercayaan, kedua senjata itu turun-temurun jadi senjata pusaka kerajaan Jawa.
BENTUK WAYANG
Pamade bermata jaitan, hidung mancung, muka tenang. Sanggul kadal-menek, bersunting waderan. Berkalung putera bulan sabit, bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Kain bokongan putran.
Raden Pamade berwanda: 1. Pangawe, 2. Malatsih, 3. Pacel 4. Patah dan 5. Panganten.
Raden Pamade berwanda: 1. Pangawe, 2. Malatsih, 3. Pacel 4. Patah dan 5. Panganten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar